Surabaya - Kondisi ekonomi di tahun 2016 mulai membaik. Tetapi Rupiah yang sudah mulai menguat sejak awal tahun bisa kembali melemah pada kuartal pertama, setidaknya di angka 14.100 terhadap Dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah diprediksi akan mencapai angka 14.500 hingga akhir tahun 2016 mendatang.
Prediksi ini disampaikan oleh Heng Yang, Head of Investment Strategy and Advisory Standard Chartered saat jumpa pers Seminar Edukasi Tahunan Standard Chartered bertema "Wealth on Wealth (WOW)" di Shangrilla Hotel Surabaya, Kamis (28/1/2016). Menurutnya, pelemahan Rupiah itu bukan karena semakin melemahnya ekonomi dalam negeri. Tetapi lebih pada dampak penguatan Dollar Amerika Serikat (AS) yang semakin baik setelah kebijakan bank centralnya.
"Indonesia masih akan terkena dampak ekonomi global ini. Bersama Indonesia juga ada mata uang Ringgit, Malaysia dan Rupee mata uang India yang juga akan ikut bereaksi terhadap penguatan Dollar Amerika Serikat (AS) ini," beber Heng Yang.
Namun kondisi ekonomi nasional akan lebih baik sedikitnya bisa tumbuh diangka 5,2 persen tahun 2016 ini. Apalagi paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah bisa mendukungnya, maka investor asing akan kembali tertarik masuk ke Indonesia lagi.
"Tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia belum bisa sebagus 2014 lalu. Sebab harga minyak dunia yang cenderung menurun membuat risiko investasi pun menjadi lebih besar dari sebelumnya," tandasnya.
0 komentar
Post a Comment