Monday, 1 February 2016

Dita Melaporkan Masinton Ke LBH APIK



Direktur LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Ratna Batara Munti mengungkap bila anggota Fraksi PDIP Masinton Pasaribu bersifat posesif terhadap Dita Aditia Ismawati. Dita sendiri sudah menyerahkan kuasa kepada LBH Apik buat mendampinginya menghadapi Masinton.

Ratna mengatakan Masinton tak hanya sekali menganiaya Dita. Berdasarkan cerita Dita, Masinton pernah mendatangi apartemen Dita gara-gara cuti kerja mengerjakan tugas kuliah. Dia marah karena Dita tak masuk kantor tanpa izin darinya. Peristiwa itu terjadi 17 November lalu.

“Dita nyaris dicekik, lalu didorong ke dinding. Gadget milik Dita juga dibanting hingga hancur. Saat itu Dita melapor ke sekuriti apartemen,” kata Ratna di kantor LBH APIK, Condet, Jakarta Timur, Senin (1/2/2016).

Yang kedua, Dita diduga kembali dianiaya Masinton pada 21 Januari lalu sehingga lapor ke Bareskrim Polri pada 30 Januari.

Ratna menyatakan pihaknya sempat bertanya adakah hubungan asmara di antara keduanya karena perlakuannya tak seperti asisten pribadi. Dita sendiri menganggap Masinton sebagai mentor politik. Adapun Masinton, dianggap Dita terlalu posesif.

Salah satu alasannya, Dita sempat mengaku diikuti orang tak dikenal saat Masinton keras-kerasnya membongkar kasus Richard Joost Lino. Masinton dinilai berusaha melindungi asistennya.

“Yang korban sampaikan, memang ada relasi kerja. Hubungan itu tidak mesti pacaran, tidak mesti relasi seksual. Tapi bisa ada proteksi. Mungkin dia punya perasaan, tapi tidak diungkapkan,” tambah Ratna.

Namun, Dita tak menampik jika keluarganya sudah mengenal dekat keluarga Masinton.

Ratna menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan kasus ini kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Selain itu, LBH Apik juga akan mengawal kasus Dita di Bareskrim Polri.

Ratna menilai dugaan kekerasan yang dilakukan Masinton tak hanya secara fisik tapi juga psikis. “Ini kekerasan psikis yang dilakukan,” tegas Ratna.

0 komentar

Post a Comment