Thursday, 4 February 2016

Langkah Bolt di 2016 Menghadapi Persaingan 4G di Indonesia Yang Kian Ketat,


Ranah telekomunikasi di jaringan 4G kian memanas di dalam negeri, karena para penyedia layanan bersaing untuk memberikan coverage yang kian stabil. Sebagai salah satu pelopor layanan 4G, Bolt tidak ingin tertinggal dalam persaingan ini.

Dalam gelaran press conference, Rabu (3/2) di Jakarta, Dicky Mochtar, CEO PT Internux mengatakan bahwa selama 2015 telah terjadi kenaikan pengguna hingga delapan kali lipat dibanding tahun sebelumnya, yakni berada di kisaran 1,5 juta pengguna.

Sedangkan untuk tahun 2016, Bolt tetap yakin akan bertahan di pasaran dan meraih kenaikan pengguna, baik di Jabodetabek dan Medan.

Bolt akan memperbanyak monopole di Jakarta, sebagai antisipasi meningkatnya jumlah pelanggan dan trafik data di wilayah ini. Monopole menjadi pilihan setelah ada larangan menambah menara Base Transreceiver Station (BTS) di wilayah DKI Jakarta.

”Kami akan terus menambah monopole untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan,” tambah Chief Technology Officer, PT Internux, Devid Gubiani di kesempatan yang sama.

Devid menyebut pihaknya telah memiliki 3.500 unit monopole di Jakarta. Keberadaan monopole mampu menghadirkan kestabilan dan kecepatan akses Bolt di Jakarta. Monopole berdiri di sejumlah titik yang padat pengguna dengan traffic tinggi, serta memiliki daya jangkau sekitar 300 meter.

Lebih lanjut Devid menambahkan bahwa monopole adalah perangkat yang memiliki fungsi seperti menara BTS. “Bila menara BTS memiliki tiga atau empat kaki monopole hanya memiliki satu kaki. Bentuknya relatif ramping dan simpel, dengan ketinggian sekitar 42 meter. Monopole juga populer dengan sebutan small cell,” jelasnya.

Devid memastikan bahwa infrastruktur yang dimiliki Bolt saat ini sangat memadai. Selain monopole, Bolt memiliki sekitar 3.500 BTS 4G LTE yang sebagian besar berdiri di wilayah Jabodetabek.

”Kalau bicara soal BTS 4G LTE, yang kami miliki lebih banyak dibandingkan dengan operator besar lain di Jakarta. Gabungan antara BTS dan monopole yang mencapai ribuan mampu menghadirkan akses 4G LTE yang stabil bagi pengguna,” kata Devid.

0 komentar

Post a Comment