Blitar - Sekeluarga eks anggota gafatar asal Kalimantan Tengah yang ikut ke Blitar, dalam pekan ini akan dipulangkan ke daerah asal. Tindakan ini dilakukan Pemkab Blitar sesuai arahan dari pemprov Jawa Timur.
Menurut Kabid Kesra Bantuan Sosial Kemasyarakatan Dinsos Kab Blitar, Masrom, karena kasus satu keluarga ini sudah tergolong penelantaran, maka pihaknya lebih fokus berkoordinasi dengan Kemensos RI.
"Ini saudara kita, harus diupayakan sebaik mugkin kehidupannya. Namun karena sudah tergolong terlantar maka koordinasi kami dengan Kementrian Sosial sesuai arahan dari Pemprov Jatim," kata Masrom, Jumat (29/1/2016).
Indra Agus Setiawan (33) bersama istrinya yang hamil 5 bulan, Ratna Riawati (30) dan putranya, Riski (6) adalah warga Jl Putri Jungjung Buih Desa Pahandut, Kec Pahandut Kab Palangkaraya, Kalteng.
Eks anggota Gafatar ini ikut rombongan Blitar karena mendapat tawaran dari Sarianto (ex Gafatar Blitar) yang bersedia menampungnya di Blitar. Namun saat mereka tiba di Blitar, 26 Januari lalu bersama 27 eks Gafatar Blitar lainnya, ternyata keluarga Sarianto menolak menerima Indra dan keluarganya.
Saat ini Indra mengaku sangat bingung jika pemkab Blitar mengembalikannya lagi ke Kalimantan. Selain dia tidak punya tempat tinggal, keluarga besarnya di Kalimantan Timur juga menolak kedatangannya.
"Saya lebih baik diberangkatkan transmigrasi saja daripada balik ke Kalimantan. Apalagi istri saya sedang hamil, anak saya masih kecil, kalau balik ke Kalimantan saya akan jadi gelandangan," tuturnya saat ditemui wartawan.
Sedangkan menurut Herman Widodo, Kepala Disnakertrans Kab Blitar, pihaknya bisa memberangkatkan transmigrasi yang bersangkutan jika mempunyai kartu identitas dari Blitar.
"Quota masih ada, tapi kita tidak bisa memberangkatkan dari sini karena Indra ini tidak punya KTP Blitar," terang Herman.
Menurut rencana, Indra dan keluarganya akan dipulangkan ke Kalimantan Tengah, Sabtu (30/1) dan di bawah penanganan Dinas Sosial Kalteng sampai ada putusan dari Kemensos RI.
Menurut Kabid Kesra Bantuan Sosial Kemasyarakatan Dinsos Kab Blitar, Masrom, karena kasus satu keluarga ini sudah tergolong penelantaran, maka pihaknya lebih fokus berkoordinasi dengan Kemensos RI.
"Ini saudara kita, harus diupayakan sebaik mugkin kehidupannya. Namun karena sudah tergolong terlantar maka koordinasi kami dengan Kementrian Sosial sesuai arahan dari Pemprov Jatim," kata Masrom, Jumat (29/1/2016).
Indra Agus Setiawan (33) bersama istrinya yang hamil 5 bulan, Ratna Riawati (30) dan putranya, Riski (6) adalah warga Jl Putri Jungjung Buih Desa Pahandut, Kec Pahandut Kab Palangkaraya, Kalteng.
Eks anggota Gafatar ini ikut rombongan Blitar karena mendapat tawaran dari Sarianto (ex Gafatar Blitar) yang bersedia menampungnya di Blitar. Namun saat mereka tiba di Blitar, 26 Januari lalu bersama 27 eks Gafatar Blitar lainnya, ternyata keluarga Sarianto menolak menerima Indra dan keluarganya.
Saat ini Indra mengaku sangat bingung jika pemkab Blitar mengembalikannya lagi ke Kalimantan. Selain dia tidak punya tempat tinggal, keluarga besarnya di Kalimantan Timur juga menolak kedatangannya.
"Saya lebih baik diberangkatkan transmigrasi saja daripada balik ke Kalimantan. Apalagi istri saya sedang hamil, anak saya masih kecil, kalau balik ke Kalimantan saya akan jadi gelandangan," tuturnya saat ditemui wartawan.
Sedangkan menurut Herman Widodo, Kepala Disnakertrans Kab Blitar, pihaknya bisa memberangkatkan transmigrasi yang bersangkutan jika mempunyai kartu identitas dari Blitar.
"Quota masih ada, tapi kita tidak bisa memberangkatkan dari sini karena Indra ini tidak punya KTP Blitar," terang Herman.
Menurut rencana, Indra dan keluarganya akan dipulangkan ke Kalimantan Tengah, Sabtu (30/1) dan di bawah penanganan Dinas Sosial Kalteng sampai ada putusan dari Kemensos RI.
0 komentar
Post a Comment